Kajian Ahad Pagi Dengan kajian Kitab
Riyadussolihin Bersama Buya yahya
Cirebon, Ahad 29 Januari 2017 M
Oleh Ahmad Nurhudaya / Huda Elhadi
بسم
الله الرحمن الرحيم
الحمد
لله رب العالمين, و به نستعين على أمور الدنيا و الدين و الصلاة و السلام على أشرف
الأنبياء و المرسلين و على أله و صحبه أجمعين ( اما بعد )
Imam Ali R. A mengatakan Banyak
manusia yang mempelajari suatu ilmu akan tetapi ilmu tersebut tidak melewati
tenggorokannya , artinya adalah hatinya tidak pernah mendapatkan kesempatan
untuk menerima ilmu kebenarn tersebut.
Bab Menjaga Rahasia
Ketahuilah setiap orang memiliki
rahasia , dan memiliki rahasia adalah bukan merupakan aib dan cela ,sebab tidak
semua yang ada pada diri anda, boleh diketahui oleh orang lain . rahasia bisa
bersifat antara dirimu dengan Alloh, antara dirimu dengan pasanganmu ( Suami /
Istri ), ada rahasia yang bersifat kelumpok, dan bahkan ada rahasia yang hanya
diketahui oleh orang muslim
Yang namanya rahasia adalah “ bentuk
perjanjian antara aku dan dirimu yang tidak orang lain mengetahuinya “ seperti
Alloh berfirman :
قال الله تعالى :
وَأَوۡفُواْ بِٱلۡعَهۡدِۖ إِنَّ ٱلۡعَهۡدَ كَانَ مَسُۡٔولٗا ٣٤ ( الإسراء : 34 )
dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu
pasti diminta pertanggungan jawabnya
عن أبى سعيد الخدرى رضي
الله عنه قال : قال رسول الله ص . ل : إن من أشر الناس عند الله منزلة يوم القيامة
الجل يفضى إلى المرأة و تفضى إليه ثم ينشر سرها ( رواه مسلم )
Dari
Abu Said al-Khudri r.a,, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya seburuk-buruknya manusia di sisi Allah
dalam hal kedudukannya
pada hari kiamat ialah seseorang lelaki yang menyetubuhi
isterinya dan isterinya itupun
menyet'ubuhinya, kemudian menyiar-nyiarkan rahasia
isterinya itu," misalnya mengatakan
pada orang lain perihal cara bersetubuhnya atau apa-apa
yang dilakukan sebelum itu dan lain-lain. Hal ini termasuk dosa besar .
-
Apa yang terjadi diantaramu wahai suami dan
istri itu adalah rahasiamu berdua jangan engkau ceritakan kepada siapapun, jika
anda menceritakan kepada orang lain itulah kebdohan dan kedunguan dan merupakan
dosa besar dihadapan Alloh SWT
-
Martabat selanjutnya adalah orang yang sudah
tidak malu lagi melakuakn kemaksiatan, Bagaimana Alloh mengmpuni dan menutup
aib dia sendiri yang menyebar dan menceriatakannya sebab sudah tidak malu lagi
melakukan kemaksiatan kepada Alloh
كل أمتي معافى إلا المجاهرون
“Semua umatku itu akan diampuni semuanya
kecuali orang yang terang2an didalam melakukan kemaksiatan”
Artinya terang2an dalam melakukan kemaksiatan “ dia yang dimalam harinya berzina di esok
harinya dia berceriata kepada orang2 bahwasanya tadi malam saya berzina ,
itulah sidungu dan si bahlul , bagaimana jika yang harom sudah tidak malu untuk
diceritakan maka yang halal / yang baik2 pun akan semakin banyak yang
menceritakan .
Yang namanya malu adalah malu dalam
melakukan kemaksiatan , tetapi jangan ragu
dalam kemuliaan , contohnya adalah sayyidina umar bin khottob yang menawarkan
anak2nya untuk dinakahi orang soleh
و عن عبد الله بن عمر
رضي الله عنهما حين تأيمت بنته حفصة قال : لقيت عثمان بن عفان رضي الله عنه ,
فعرضت عليه حفصة فقلت : إن شئت أنكحتك حفصة بنت عمر قال : سأنظر في أمري . فلبثت ليالى, ثم لقيني ,
فقال : قد بدالي أن لا أتزوج يومي هذا . فلقيت أبا بكر الصديق رضي الله عنه , فقلت
: إن شئت أنكحتك حفصة بنت عمر , فصمت أبو بكر رضي الله عنه , فلم يرجع إلي شيئا !
فكنت عليه أوجد مني على عثمان , فلبثت ليالى , ثم خطبها النبي( ص . ل ). فأنكحتها إياه , فلكيني أبو بكر فقال : لعلك و جدت
علي حين عرضت علي حفصة فلم أرجع إليك شيئا فقلت : نعم , قال : فإنه لم يمنعني أن أرجع إليك
فيما عرضت علي إلا أني كنت علمت أن النبي ص . ل ذكرها , فلم أكن لأفشي سر رسول
الله ( ص . ل ) , ولو تركها النبي ( ص. ل ) لقبلتها . ( رواه البخارى )
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya
Umar r.a. pada suatu
ketika puterinya itu menjadi janda yakni Hafshah.
Umar berkata: "Saya bertemu Usman bin Affan,
kemudian saya menawarkan padanya
akan Hafshah, lalu saya berkata: "Jikalau anda suka,
akan saya kawinkan anda dengan
Hafshah binti Umar." Usman menjawab: "Akan saya
fikirkan dulu persoalanku ini," - yakni
suka mengawini atau tidaknya. Saya berdiam diri beberapa
malam -maksudnya menantikan
sampai beberapa hari, kemudian ia menemui saya lalu
berkata: "Kini telah jelas dalam
pendirian saya bahwa saya tidak akan kawin pada hariku
ini." Selanjutnya saya bertemu
dengan Abu Bakar as-Shiddiq r.a. lalu saya berkata:
"Jikalau anda suka, saya akan
mengawinkan anda dengan Hafshah binti Umar. Abu Bakar
r.a. diam saja dan seterusnya ia
tidak kembali padaku samasekali - yakni tidak memberikan
jawaban apa-apa perihal ya atau
tidaknya. Oleh sebab tidak menerima jawaban itu, maka
saya lebih sangat marahnya kepada
Abu Bakar daripada terhadap Usman. Selanjutnya saya
berdiam diri beberapa malam,
kemudian dipinangoleh Nabi s.a.w. lalu saya mengawinkan
Hafshah itu kepada beliau s.a.w.
Setelah itu Abu Bakar menemui saya, kemudian iapun
berkatalah: "Barangkali anda
marah kepada saya ketika anda menawarkan Hafshah pada
saya itu, tetapi saya tidak
memberikan jawaban apapun pada anda?" Saya berkata:
"Ya." Abu Bakar lalu berkata lagi:
"Sebenarnya saja tidak ada yang menghalang-halangi
saya untuk kembali - memberikan
jawaban - kepada anda itu perihal apa yang anda tawarkan
pada saya, hanya saja karena saya
telah mengerti bahwa Nabi s.a.w. pernah
menyebut-nyebutkan Hafshah tadi -maksudnya
beliau s.a.w. ada keinginan akan mengawininya. Maka oleh
sebab itu saya tidak akan
menyiar-nyiarkan rahasia Rasulullah s.a.w. itu. Andaikata
beliau s.a.w. meninggalkannya -
yakni tidak ada keinginan mengawininya, niscayalah saya
menerimanya -yakni suka
mengawininya. (Riwayat Bukhari)
Taayyamat yaitu menjadi tidak bersuami lagi - yakni
janda, karena suaminya r.a. telah
wafat.
Wajad-ta artinya marah.
Termasuk akhlak Mulia adalah engkau tidak
mudah menceritakan apa yang engkau dengar, walopun sesuatu yang engkau dengar
adalah baik. Apalagi jika ada orang yang membisikan sesuatu kepadamu atau dia
berpesan jangan cerita kepada siapa2 maka itu adalah amanah dan harom bagimu
menceritakan kepada orang lain. Kecuali jika sesuatu tersebut yang akan menimbulkan
kerusakan seperti “ saya membawa bom yah , mau meledakan pasar, maka ketika
memberi tahu polisi
Wallohu a’lam Bisssowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar